Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika Penerbit
Sinopsis :
Siang itu, Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Pagu, Kediri, Jawa Timur geger. Pengurus Bagian Keamanan menyeret seorang santri yang diyakini mencuri. Beberapa orang santri terus menghajar santri berambut gondrong itu. Santri itu mengaduh dan minta ampun.
“Ampun, tolong jangan pukul saya. Saya tidak mencuri!” Santri yang mukanya sudah berdarah-darah itu mengiba.
“Ayo, mengaku!” teriak seorang santri.
Si Rambut Gondrong dikunci di gudang pesantren. Kedua tangan dan kakinya terikat. Airmatanya meleleh. Ia meratapi nasibnya.
Sepuluh menit kemudian pintu gudang terbuka. Ia sangat ketakutan, tanpa ia sadari ia kencing di celana. Pak Kyai pengasuh pesantren masuk dengan wajah dingin.
Comments are closed.